TOUR

TOUR
konawe utara

Rabu, 29 Juni 2016

jalur LOKAL SLMPTN UHO 2016

bagi tamn2 yg blum lulus jalur SNMPTN dan SBMPTN jangan putus asa,khususnya buat wilayah sultra, universitas halu oleo kendari msih buka pendaftaran jalur LOKAL SLMPTN, tapi prodinya di khususkan,klau minat silahkan aksess di uho.ac.id dan prodi yg di buka bisa di download d sini http://www.uho.ac.id/file/prodi_sl2016.pdf

Minggu, 19 Juni 2016

tanya jawab seputar materi dasar kepemimpinan

Tanya jawab seputar materi dasar kepemimpinan pemerintahan

1.   Jelaskan asal mula kepemimpinan.?
Jawab:
a.      Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk”  [Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan.
b.      Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa,  seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not born].  Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin
c.       Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa,  seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui  pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat dan lungkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut  dapat teraktualisasikan dengan baik.

2.   Jelaskan Definisi kepemimpinan.?
Jawab :
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya  sehingga pengikutnya akan melakukan seperti apa yang di kehendaki sang pemimpin dalam upaya mencapai tujuan organisasi.


3.jelaskan teori kepemimpinan situasional.?
Jawab :
Teori Kepemimpinan Situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini menghendaki pemimpin untuk memiliki kemampuan diagnosa dalam hubungan antara manusia (Monica, 1998). Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis. Dalam teori ini dijelaskan bahwa seorang pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional. Menurut pandangan perilaku, dengan mengkaji kepemimpinan dari beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku akan memudahkan menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok. Teori ini menitikberatkan pada berbagai gaya kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu. Keefektifan kepemimpinan tidak tergantung pada gaya tertentu terhadap suatu situasi, tetapi tergantung pada ketepatan pemimpin berperilaku sesuai dengan situasinya.

4.Sebutkan unsur- unsur kepemimpinan.?
        Jawab :
·         Pemimpin (Leader) merupakan orang yang memimpin
·         Bawahan (Pengikut) merupakan orang-orang yang dipimpin.
·         Organisasi merupakan alat dan wadah untuk melakukan kepemimpinan
·         Tujuan (objective) merupakan sasaran yang ingin dicapai.
·         Lingkungan merupakan internal dan eksternal perusahaan.

5.Sebutkan fungsi- fungsi kepemimpinan?
        Jawab :
·         Pengambilan keputusan dan meralisasi keputusan itu
·         Pendeglasian wewenang dan pembagian kerja kepada pra bawahan.
·         Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manajemen.
·         Memotivasi bawahan, agar bekerja dengan efektif dan bersemangat.
·         Mengembangkan Imajinasi, Kreativitas, dan loyalitas bawahan.
·         Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan kepada bawahan.
·         Pemrakarsa, penggiatan, dan pengendalian rencana.
·         Mengkordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan.
·         Pengembangan bawahan melalui pendidikan atau pelatihan.
·         Melaksanakan pengawasan melekat dan perbutan-perbuatan perbaikan jika perlu.
·         Menjaga aktivitas-aktivitas perusahaan sesuai dengan izinnya.
·         Mempertanggung jawabkan semua tindakan kepada pemilik, karyawan, dan pemerintah.
·         Membina dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
·         Pemberian, ketenangan, kompensasi dan keselamatan bagi semua karyawan

6.Sebutkan dan jelaskan syarat- syarat pemimpin,?
        Jawab :
Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:

  a. Kekuatan atau energy
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

b. Penguasaan emosional,Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.

c. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan,Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.

d. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.

e. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.

f. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.

g. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.

h. Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.

7.Sebutkan dan jelaskan tipe- tipe kepemimpinan,?
Jawab:
a.      Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois.
b.      tipe paternalistik
        Tipe pemimpin ini umumnya terdapat pada masyarakat tradisional.
c.       Tipe Kharismatik
Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi
d.      Tipe Laissez Faire
Persepsi seorang pemimpin yang laissez faire melihat perannya sebagai polisi lalu lintas, dengan anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk taat pada peraturan yang berlaku. Seorang pemimpin yang laissez faire cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri.


e.      Tipe Demokratik
Ditinjau dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator. Karenanya, pendekatan dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya adalah holistik dan integralistik. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan organisasi.

8.Sebutkan dan jelaskan model- model kepemimpinan, ?
        Jawab:
1.Model Kontigensi Fiedler
Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya.
2. Model Kepemimpinan Vroom – Jago
Model kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif, dan satu gaya berorientasi keputusan bersama.    Dalam pengembangan model
4. Model Kepemimpinan Jalur Tujuan
Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi.
5. Model Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Pendekatan situasional menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional.
9.Sebutkan Sifat- sifat  kepemimpinan situtioal.?
        Jawab :
1.      Penuh energi
2.      Memeiliki stabilitas emosi
3.      Memeiliki pengetahuan tentang manusia. 
4.      Motivasi pribadi
5.      Kemahiran komunikasi
6.      Kecakapan mengajar
7.      Kecakapan social
8.      Kemampuan teknis

10.  Jelaskan yang dimaksud dengan kepemimpinan pemerintahan .?
Jawab:

Kepemimpinan Pemerintahan  adalah suatu jeniskepemimpinan, yaitu kepemimpinan di bidang pemerintahan atau kepemimpinanyang dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan seperti diantaranya bupati,walikota dan atau gubernur. Objek forma kepemimpinan pemerintahan adalahhubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin dalam hal ini yang mempinadalah pemerintah sedangkan yang dipimpin adalah rakyatnya sendiri, objekmaterialnya adalah manusia

Kepemimpinan pemerintahan oleh syafi’ie (2003:8) juga diartikan sebagai sebuah seni” (maksudnya adalah seni yaitu kekuatan pribadi seseorang yang kreatif ditambah dengan keahlian yangbersangkutan dalam menampilkan tugas dan pekerjaannya). Kepemimpinanpemerintahan sebagai seni sebagaimana seorang pemimpin pemerintahan dengankeahliannya mampu menyelenggarakan pemerintahan secara indah, senipemerintahan tidak lebih dari pada profesi seseorang yang ahli dalampemrintahannya


Sabtu, 18 Juni 2016

tugas final mahasiswa teladan mata kuliah komputasi pemerintahan

http://downloads.ziddu.com/download/25426481/FINAL_KOMPUTASI.xlsx.html

gaya kepemimpinan dan model komunikasi presiden indonesia

GAYA KEPEMIMPINAN DAN MODEL KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN SEMUA PRESIDEN INDONESIA






NAMA                        :           ARIAWAN SAPUTRA
NIM                           :           C1A114294
PRODI                        :           STUDI KEPEMERINTAHAN

STUDI KEPEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

1.1. CERITA SINGKAT PARA PRESIDEN INDONESIA
1.2. Presiden Soekarno,
Adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, bertempramen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai keindahan. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan Eropa). Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya. Namun berdasarkan perjalanan sejarah kepemimpinannya, ciri kepemimpinan yang demikian ternyata mengarah pada figur sentral dan kultus individu. Menjelang akhir kepemimpinannya terjadi tindakan politik yang sangat bertentangan dengan UUD 1945, yaitu mengangkat Ketua MPR (S) juga. Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di dalam negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam, dan lain-lainnya. Tokoh-tokoh nasionalis anti-kolonialisme seperti inilah pencipta Asia pasca-kolonial. Dalam perjuangannya, mereka harus memiliki visi kemasyarakatan dan visi tentang negara merdeka. Ini khususnya ada dalam dasawarsa l920-an dan 1930-an pada masa kolonialisme kelihatan kokoh secara alamiah dan legal di dunia. Prinsip politik mempersatukan elite gaya Soekarno adalah "alle leden van de familie aan een eet-tafel" (semua anggota keluarga duduk bersama di satu meja makan). Dia memperhatikan asal-usul daerah, suku, golongan, dan juga parta
1.3. Presiden Soeharto
Diawali dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir diganti dengan pemerintahan Era Orde Baru. Pada awalnya sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi bahaya serta konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan. Gaya Kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyal visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian. Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik, penerapan sensor dan penahanan lawan-lawan politik. Sejumlah besar kursi pada dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada militer, dan semua tentara serta pegawai negeri hanya dapat memberikan suara kepada satu partai penguasa Golkar Bila melihat dari penjelasan singkat di atas maka jelas sekali terlihat bahwa mantan Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter, dominan, dan sentralistis
1.4. B.J. Habibie
Menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi sehingga ia jadi presiden. Orang yang cerdas tapi terlalu lugu dalam politik. Karena ingin terlihat bagus, ia membuat blunder dalam masalah timor timur. Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat. Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan sebagai pribadi yang terbuka, namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi terhadap kritik

1.5. Abdurahman Wahid
Seorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, sangat tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM. Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki keabsahan. Pelaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan, karena merasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan Beliau ini awalnya memberikan banyak harapan untuk kemajuan Indonesia. Seolah bisa menjadi figur yang bisa diterima oleh berbagai kelompok didalam dan luar negeri. Tapi setelah menjadi presiden, bicaranya ngelantur tidak karu-karuan. Hari ini A, besok B lusa C. Sebagai rakyat aku sendiri ikut capai mikirin Negara di bawah Gus Dur ini. Orang seperti ini yang dianggap 1/2 wali oleh sebagian orang cukup berbahaya untuk memimpin bangsa. Beruntung MPR melengserkannya dari kursi presiden
1.6. Megawati Soekarno Putri
Berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe Darussalam. Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama dalam menimbang-nimbang sesuatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti bukanlah suatu kelemahan. Seperti dikatakan oleh Frans Seda: "Dia punya intuisi tajam. Sering kita berpikir, secara logika, menganalisa fakta-fakta, menyodorkan bukti-bukti, tapi tetap saja belum pas. Di saat itulah Mega bertindak berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain tidak terpikirkan sebelumnya." Cukup demokratis, tapi pribadi Megawati dinilai tertutup dan cepat emosional. Ia alergi pada kritik. Komunikasinya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi misi pemerintahannya
1.7. Susilo Bambang Yudhono
Beliau ini presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Orangnya mampu dan bisa menjadi presiden. Juga cukup bersih, kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihat membaik. Sayang tidak mendapat dukungan yang kuat di Parlemen. Membuat beliau tidak leluasa mengambil keputusan karena harus mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus korupsi dari orang dengan back ground parpol besar, beliau keliahatan kesulitan. Sayang sekali saat Indonesia punya orang yang tepat untuk memimpin, parlemennya dipenuhi oleh begundal-begundal oportunis yang haus uang sogokan. Pembawaan SBY, karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara karir, tampak agak formal. Kaum ibu tertarik kepada SBY karena ia santun dalam setiap penampilan dan apik pula berbusana. Penampilan semacam ini meningkatkan citra SBY di mata masyarakat. SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yang menyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas). Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.
1.8. JOKOWIDODO
Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi bisa menjadi contoh, bagaimana sosok pemimpin yang tegas, berani dan konsisten meski Jokowi dari orang yang terlihat sederhana. Kita bisa lihat track record ketegasan Jokowi selama dia memimpin dari Gubernur sampai menjadi Presiden. Di antaranya saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kasus dugaan korupsi dalam pembelian bis Transjakarta, begitu ketahuan bis yang dibeli oleh Dinas Perhubungan bermasalah, langsung Kepala Dinas diberhentikan oleh Jokowi.  Selajutnya, kebijakan lelang jabatan untuk memilih pejabat birokrasi juga menjadi contoh yang tepat bagi konsistensi kebijakan sekaligus keberanian melakukan inovasi memberantas korupsi. Ketika menggulirkan lelang jabatan, mulai dari lelang Lurah, sudah muncul banyak resistensi dari birokrasi. Sedangkan saat terpilih menjadi presiden, Jokowi telah menunjukkan ketegasannya dalam memimpin sebagai kepala negara. Di antaranya, Jokowi dengan tegas membatalkan penetapan Budi Gunawan sebagai kapolri karena diduga melakukan korupsi. Ditambah lagi, memberhentikan sementara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad karena diduga terlibat kriminal dan kini menjalani proses hukum. Selain itu, Presiden Jokowi tanpa mencla-mencle menetapkan dan menurunkan harga BBM karena berbagai alasan dan pertimbangan demi kepentingan bangsa Indonesia. Ditambah lagi, yang terbaru Presiden Jokowi dengan sangat tegas memutuskan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin kelompok penyelundup narkoba asal Australia yang dijuluki ‘Bali Nine”, yang kini menunggu eksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Soal kemandirian dan keberanian mengambil keputusan juga tidak harus direpresentasikan oleh pemimpin yang gemar pidato dan bicara soal kemandirian. Apa yang dilakukan oleh Jokowi dari berbagai kebijakannya di atas bisa menunjukkan bagaimana soal independensi ditunjukkan, komitmen dan konsistensi dalam gaya kepemimpinannya yang tegas. Dalam sistem politik yang demokratis, pemimpin yang tegas dan berani tidak identik dengan militer. Latar belakang militer tidak otomatis lebih berani, lebih tegas atau lebih nasionalis. Pemimpin kuat juga tidak  sama dengan pemimpin yang membuat kebijakan dan menerobos aturan. Dalam demokrasi di mana hukum dikedepankan, sikap tegas, berani dan konsisten justru bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang lembut dan santun seperti Jokowi.
3.1. GAYA KEPEMIMPINAN PARA PRESIDEN INDONESIA
3.2. Presiden Soekarno
       Gaya kepemimpinan presiden soekarno adalah kharismatik,Persuasif,dan Gaya Motivatif. Dilihat  dari kepemimipinannya dengan penuh percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan Eropa). Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya.
3.3. Presiden Soeharto
Gaya kepemimpinan presiden soeharto adalah otokratis, Inspektif dan Represif. Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik.
3.4. B.J. Habibie
Gaya kepemimpinan presiden B.J. Habibie adalah demokratis, Partisipatif, dan Investigatif. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat
3.5. Abdurahman Wahid
Gaya kepemimpinan presiden Abdurahman Wahid adalah gaya kepemimpinan bebas / laissez faire, Partisipatif, dan Naratif. Seorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, sangat tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM. Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki keabsahan.
3.6. Megawati Soekarno Putri
Gaya kepemimpinan presiden Abdurahman Wahid adalah gaya demokratis, Investigatif, dan Inspektif. Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama dalam menimbang-nimbang sesuatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti bukanlah suatu kelemahan. Seperti dikatakan oleh Frans Seda: "Dia punya intuisi tajam. Sering kita berpikir, secara logika, menganalisa fakta-fakta, menyodorkan bukti-bukti, tapi tetap saja belum pas. Di saat itulah Mega bertindak berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain tidak terpikirkan sebelumnya." Cukup demokratis
3.7. Susilo Bambang Yudhono (SBY)
Gaya kepemimpinan presiden SBY  adalah gaya demokratis, Partisipatif, dan Inovatif. . Orangnya mampu dan bisa menjadi presiden. Juga cukup bersih, kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihat membaik. Sayang tidak mendapat dukungan yang kuat di Parlemen. Membuat beliau tidak leluasa mengambil keputusan karena harus mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus korupsi dari orang dengan back ground parpol besar, beliau keliahatan kesulitan. . SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yang menyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas). Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.
3.9. JOKOWIDODO ( JOKOWI)
Gaya kepemimpinan presiden JOKOWI  adalah gaya adalah  Demokrasi, Persuasif, Represif, Partisipatif, Inovatif, dan Edukatif. Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi bisa menjadi contoh, bagaimana sosok pemimpin yang tegas, berani dan konsisten meski Jokowi dari orang yang terlihat sederhana. Kita bisa lihat track record ketegasan Jokowi selama dia memimpin dari Gubernur sampai menjadi Presiden. Di antaranya saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kasus dugaan korupsi dalam pembelian bis Transjakarta, begitu ketahuan bis yang dibeli oleh Dinas Perhubungan bermasalah, langsung Kepala Dinas diberhentikan oleh Jokowi. Presiden Jokowi dengan sangat tegas memutuskan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin kelompok penyelundup narkoba asal Australia yang dijuluki ‘Bali Nine”, yang kini menunggu eksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Soal kemandirian dan keberanian mengambil keputusan juga tidak harus direpresentasikan oleh pemimpin yang gemar pidato dan bicara soal kemandirian. Apa yang dilakukan oleh Jokowi dari berbagai kebijakannya di atas bisa menunjukkan bagaimana soal independensi ditunjukkan, komitmen dan konsistensi dalam gaya kepemimpinannya yang tegas. Dalam sistem politik yang demokratis, pemimpin yang tegas dan berani tidak identik dengan militer. Latar belakang militer tidak otomatis lebih berani, lebih tegas atau lebih nasionalis. Pemimpin kuat juga tidak  sama dengan pemimpin yang membuat kebijakan dan menerobos aturan. Dalam demokrasi di mana hukum dikedepankan, sikap tegas, berani dan konsisten justru bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang lembut dan santun seperti Jokowi.
4.1. MODEL KOMUNIKASI PRESIDEN INDONESIA
4.2. Presiden Soekarno
            - LOW CONTEXT
Sebagai Presiden pertama Indonesia, Soekarno dikenal karena pidato-pidatonya yang meledak-ledak, penuh semangat dan mampu membakar semangat kebangsaan pemuda Indonesia, misalnya pada saat rapat besar dilapangan IKADA tahun 1945.Seokarno juga dikenal sebagai sosok yang konsisten, terbuka dan sangat gamblang, pola komuikasinya tergolong low kontect atau konteks rendah dan tegas. Ia kerap berbicara apa adanya dengan bahasa yang terang-benderang. Kalau marah ia marah, kadang meledak-ledak. Ia tamperamental, namun memiliki sense of humor yang tinggi. Siapa saja mampu memahami dan mudah menangkap makna setiap kata dan kalimat yang diutarakan Soekarno.
4.3. Presiden Soeharto
            - LOW CONTEXT
Gaya komunikasi presiden Soeharto sangat kental dengan kultur jawa: banyak kepura-puraan (impression management), tidak to the point dan sangat santun. Komunikasi Soeharto penuh simbol, tertib, satu arah, singkat dan tidak bertele-tele. Bicara sedikit tapi tiap katanya berbobot dan penuh non-verbal communication. Orangnya tertutup, konsistensi cukup tinggi dan konteks komunikasi pada umumnya konteks tinggi atau high contect. Maka wajar jika hanya orang-orang yang sudah lama berinteraksi dengannya yang dapat memahami pola komunikasinya.
4.4. B.J. Habibie
            - LOW CONTEXT
Pengakuan Rudy Ramli benar-benar sebuah tamparan memalukan bagi pemerintah termasuk Presiden habibie. Mengingat surat yang disebut-sebut dibuat oleh Rudy Ramli sendiri telah dibacakan di depan sidang kabinet. Tindakan Habibie itu mencerminkan gaya komunikasi yang penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa memikirkan resiko yang ditimbulkan.
Menurut Muladi salah satu kelemahan Habibie adalah selalu merasa paling benar. Ia memiliki sifat superiority complex. Dia tidak mau kalah dalam berdebat, all out, selalu harus menang, khusus ketika terlibat dalam perdebatan. Sifat superiority complex-nya sangat tinggi barangkali disebabkan oleh kecerdasannya. Bayangkan habibie lulus summa cum laude waktu kuliah di Jerman.

4.5. Abdurahman Wahid
            - HIGH CONTEXT
Pola komunikasi politik Gus Dur sangat terbuka, demokratis tapi juga otoriter dan keras kepala. Sangat implusif, bisa tertawa terbahak-bahak karena rasa humornya sangat tinggi, namun bisa menggebrak meja sekerasnya di depan komunikannya. Gus Dur suka menggertak lawan. Bicara blong, seolah tidak ada filter sama sekali. Konsistensi amat rendah, apa yang dikatakan pagi hari, sorenya bisa dibantah sendiri. Nyaris tidak pernah menyinggung visi-misi dalam pidato-pidatonya. Konteks komunikasinya low context. Gus Dur orang yang sangat kontraversial, sesuatu yang serius, bagi Gus Dur tiba-tiba jadi tidak serius.
4.6. Megawati Soekarno Putri
            - HIGH CONTEXT
Ibu Megawati tidak bisa berkomunikasi secara efektif, lebih suka diam atau menebar senyum daripada bicara. Senyum yang hanya dia sendiri yang mengetahui apa artinya.Pidatonya tersa hambar, suaranya benar-benar datar, nyaris tidak ada bahasa tubuh selama pidato. Megawati membaca kata perkata secara kaku seolah takut kedua matanya lepas dari teks pidato didepannya. Tidak articulate, susah di ajak ngomong serius. Jika pembicaran mengenai pekerjaan, atau negara, daya fokus Mega sangat terbatas, konsentrasinya kurang cukup untuk terus menerus fokus ke permasalahan. Komunikasi politiknya konteks tinggi dan kadar konsistensinya kurang. Komunikasi politiknya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi-misi pemerintahannya. Tanpa diragukan lagi, ia sangat pendendam.
4.7. Susilo Bambang Yudhono
            - HIGH CONTEXT
Lebih jelas Tjipta Lesmana menjelaskan gaya komunikasi politik SBY sebagai berikut. Ia ultra hati-hati dalam segala hal. Jadi terkesan bimbang dan ragu-ragu. Konteks bahasa cenderung tinggi, berputar-putar. Walaupun SBY selalu berusaha berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan verbal yang sempurna, kata dan kalimat diucapkan dengan jelas dan intonasinya mantap tapi buruk dalam konsistensi, plintat-plintut dan membingungkan publik. Rasa humor kurang, dan emosi cukup tinggi, bahkan bisa lepas kendali. Dimanapun, SBY memperlihatkan wajah yang serius; nyaris tidak pernah tertawa, maksimal tersenyum.
Memang terkadang SBY menggunakan bahasa low context, tetapi secara umum bila kita analisis secara cermat, kita akan mendapatkan kesimpulan SBY lebih sering berbicara dengan konteks tinggi. Ada dua faktor penyababnya. Pertama, kegemarannya menggunakan analogi dalam menggambarkan suatu permasalahan. Publik pun disuruh menginterpretasikan sendiri apa makna analogi tersebut. Kedua, kebiasaan SBY tidak bicara to the point; yang disampaikan hanya ”hakekat permasalahan”.
4.8. JOKOWIDODO
                        - HIGH CONTEXT
Presiden Jokowi memiliki gaya berbicara apa adanya. Presiden Jokowi tidak memiliki pretense apa-apa dan apa yang diucapkan adalah yang sesungguhnya. Pola pikir dan cara kerja otak yang lebih cepat dibandingkan dengan mulutnya menyebabkan terkadang Presiden Jokowi tertahan. Justru kejujuran komunikasi seperti ini yang menarik dan Presiden Jokowi tidak menghasilkan branding dalam gaya komunikasinya. Bagi Presiden Jokowi yang terpenting bukan omongan, namun tindakan dan perbuatan : “Kerja, kerja, kerja!”


Berawal dari tanpa batas dan berakhir sampai tak terbatas




        

Nama saya poetra, saya mahasiswa teladan yang tau kapan harus bercanda dan kapan harus serius, cita- cita saya ingin menjadi polisi, kenapa, karena saya cinta dengan negara saya, dan cinta dengan manusia. Cinta dengan negara mengajarkan saya menghargai hukum, aturan, dan NKRI. Cinta dengan manusia mengajarkan sya untuk tidak membuang sampah sembarangan,tidak mencoret- coret dinding, jujur terhadap ibu kantin, tidak menebang pohon, tidak menyakiti perasaan, dan tidak PHP.

Sampai sekarang cita- cita saya belum terpenuhi karena bagi saya,cita-cita saya itu tinggi setinggi pemanjat pohon kelapa dan dalam sedalam dalamnya lautan hindia yang lebih dalam lagi cintaku padamu..hahaa. fokus pada inti bahwa saya belum bisa mewujudkan cita- cita yang saya idolakan sewaktu saya kecil lantas apakah saya harus kecewa?? Apakah saya harus galau?? Apakah saya akan bunuh diri agar lebih ekstrim?? Jawabannya dengan TEGAS TIDAK AKAN PERNAH MAU BUNUH DIRI walaupun memang sedikit galau dan sedikit kecewa..kenapa??  Karena saya mempunyai rasa cinta terhadap negara, dan cinta terhadap manusia dan cinta terhadap mantan. wkwk. Apakah dengan kecewa,galau dan bunuh diri cinta itu akan terpenuhi? JAWABANNYA TIDAK. Karena jika kita masih mengandalkan jalan yang tak mungkin bisa kita lakukan maka kita akan hanya jadi orang gagal.  Kita harus pintar membuat haluan tersendiri, haluan yang membuat kita jauh lebih kuat, haluan yang membuat kita betul- betul menjadi diri kita sendiri, haluan yang membuat niat kita terpenuhi secara sederhana berawal dari tanpa batas dan berakhir sampai tak terbatas.

Apa maksudnya..?? sampai detik ini jikalau kita tidak mempunyai niat yang baik maka kita adalah manusia yanag tidak tau bersyukur. Sampai detik ini jikalau kita tak mempunyai niat membangun maka kita tak ada apa-apanya.  Dan sampai saat ini ketika kita tidak peduli dengan persoalan dunia dan akhirat maka buat apa kita hidup..?? untuk mengetahui makna yang sebenarnya maka kita harus meluruskan niat, kita harus siap membangun, dan peduli terhadap dunia dan akhirat. Maka berawallah dari sekarang atau sebelum sekarang ketika pemikiran kita telah sama ataukah besok baru kita mengerti dan sadar maka inilah tanpa batas, tanpa batas untuk mengawali hidup yang sadar. Dan berjuang untuk memberikan yang terbaik sampai kelak kita hanya bisa di kenang, dan dikenang oleh cucu cucunya orang yang mengenang kita dan sampai tak terbatas.

Cukup untuk berfikir serius, sekarang mari kita santaikan fokus dengan membayangkan betapa indahnya wajah penulis, betapa gantengnya dia..hahahhaaa. saya juga adalah orang yang sedang belajar, seperti anda.. belajar untuk melihat dan menggambarkan pemikiran orang lain. Kenapa?? Karena kita adalah makhluk sosial yang penasaran, berbeda dengan arwah penasaran yang sibuk mengurusi dirinya, kenapa bisa dia terbunuh,? Jelas karena sudah ajal. 

Sebenarnya untuk berbuat baik tidak harus memikirkan hal yang besar dengan kapasitas yang harus kita lakukan terbatas dan kecil, ini seperti kita ingin menjadi pembalab formula one tapi kita tidak tau bagaimana caranya menyetir mobil, seperti kita ingin membuat rumah sendiri tapi tidak punya tanah, seperti mau bangun keluarga tapi bangun pagi saja susah, seperti mencoba kentut tapi tidak makan selama dua hari. Sulit, bukan???? Cobalah dari yang  tanpa batas seperti, buang sampah pada tempatnya, saling menyapa sesama mahasiswa, saling membantu dalam kebaikan, tidak PHP, tidak menyakiti hati orang lain.

Adalagi orang yang berbuat baik tapi hanya mau menarik perhatian, ini sebenarnya baik juga broo, siss,, tapi sayang kebiasaan ini lebih menguntungkan orang lain tapi sebenarnya merugikan diri kita, bayangkan ketika didepan gebetan kita ngasih duit 500.000.00 ke nenek- nenek yang lagi susah, atau anak kecil yang ngemis, atau para koruptor yang gila duit. Tetapi niatnya tidak ikhlas kita hanya menguntungkan orang yang kita kasi uang dan mata perasaan gebetan melihat kearifan kita tapi gak bakalan berkah broo,, hanya saja akan menjadi penyakit di kepala kita karena terbayang- bayang. Kalau mau ngasih atau niat baik tanpa bataslah, dimanapun bisa kita lakukan, sama siapapun itu dan berapapun nilainya asalkan niat baik ikhlas pasti akan lebih bermanfaat terutama bagi kesehatan kita.

Motivasi, pemberian semangat. Ini adalah kebutuhan. Indahnya bila saling memotivasi apalagi sama pacar, kalau jomblo motivasi terkadang datang dari mantan. Ingat kita akan berusaha untuk lebih hebat dari masa lalu, itulah kenapa ada jurus move on yakni merubah kebiasan lama menuju kebiasaan baru. Ini sebenarnya tujuannya ada dua, yang pertama untuk memperlihatkan kemantan bahwa kita mampu hidup tanpa rayuan lama, yang kedua, karena kita mau merayu yang baru…hahahah

Setiap orang punya motivasi yang berbeda, tergantung dari bagaimana dia memandang kehidupannya sendiri, orang tua rela bekerja keras karena motivasinya adalah keluarganya, remaja bekerja keras karena cita- citanya, mahasiswa bekerja keras karena dia tidak bisa mengandalkan dana keluarganya yang tidak berkecukupan, bahkan sang penulis  menulis itu karena termotivasi dengan indahnya berbagi cerita.  Kita harus punya motivasi hidup, pegangan hidup, dan semangat. Tanpa motivasi hidup selalu menjadi apa adanya, dan apa adanya adalah dimana ibarat kopi dikasi sianida didepan kita sendiri lantas kita tetap saja meminumnya. Mulai dari hal terkecil, mulai dari tanpa batas, seperti bangun pagi dikasi bangun dengan alarm coba bayangkan ketika alarm itu berubah menjadi sang kekasih, maka ini membuat kita untuk membuka hati sehingga tidak ada lagi yang merasa jomblo. Pagi- pagi kekampus kuliah berhadapan dengan dosen, coba kita miringkan pandangan bahwa suatu saat dipagi hari kita sudah berada pada rapat perusahaan, maka ini membuat kita selalu sadar bahwa keseriusan bukan untuk orang lain melainkan kembali pada diri kita sendiri. Yang terpenting sekarang adlah bagaimana kita berbuat untuk berdampak baik terhadap diri kita sendiri, orang lain, negara, dan keyakinan. Kita punya fikiran untuk berhak menolak pembodohan dari modernisasi dunia dengan ikatan yang tidak legal. Kesiapan kita untuk berfikir dewasa harus kita siapkan mulai dari sekarang, namun sikap kitalah yang harus kita sederhanakan. Banyak orang kehilangan masa depan karena salah mengartikan pemikiran dewasa, sikap kedewasaan, dan kebebasan.
 
Pemikiran dewasa adalah pemikiran mandiri,kita memikirkan beberapa tahun kedepan pekerjaan apa yang akan kita lakukan, kita memikirkan ketika orang tua kita sudah tidak ada pada siapa kita berharap lagi, kita memikirkan kesalahan- kesalahan dan membuat itu menjadi sebuaH pelajaran, berfikir bijaksana, inilah pemikiran kedewasaan. Pemikiran dewasa  bukanlah pemikiran yang dilandasi nafsu ataukah merendahkan orang- orang kecil.

Sikap dewasa adalah sikap mandiri, pemikiran diatas membawa kita untuk belajar agar tidak bertahan hidup dengan mengandalkan orang lain atau menjadi parasit. Bahkan orang cacat sekalipun mampu bekerja mandiri, bagaimana dengan kita yang mempunyai kesempurnaan fisik. Hari ini kita harus menegaskan  kepada diri kita sendiri bahwa masa depan kita tokoh utamanya adalah diri kita sendiri.

Kebebasan, bagaimana memandang,berfikir, bertindak,dan berekspresi dengan luas tanpa tekanan. Yang ditekankan sebanranya agar kita tidak mengganggu kehidupan orang lain. Bebas disini dalam arti bagaimana kita mengembangkan diri kita sesuai dengan apa yang inginkan namun harus tetap memperhatikan moral. Dengan kebebasan kita akan menjadi tanpa batas dalam berimajinasi dan berkreasi.

Seperti pada tulisan- tulisan lain yang membutuhkan ending, sebenarnya bagian ini merupakan bagian yang sangat mengharukan karena dibawahnya tak ada paragraf lagi. Apapun yang kalian baca semoga bermanfaat, karena sesungguhnya saya hanya ingin menyampaikan suatu hal yang bermanfaat. Kalau ada kata yang salah mohon dimaafkan karena saya bukan superman. Harapan saya semogah semakin banyak orang yang mau membagi pengalaman dan cerita karena dengan berbagi cerita kita akan selalu menjadi teman. Ingatlah bahwa Berawal dari tanpa batas dan berakhir sampai tak terbatas.