TOUR

TOUR
konawe utara

Kamis, 15 Desember 2016

      1. Apa yang melatar belakangi etika dalam pengambilan keputusan ?
Jawab   :               Keputusan adalah pilihan yang dibuat dari dua atau lebih pilihan. Pengambilan keputusan biasanya terjadi atas adanya masalah atau pun suatu pilahan tentang kesempatan. Dalam suatu organisasi diperlukan suatu kebijakan dalam pengambilan keputusan yang baik dalam menentukan strategi, sehingga menimbulkan pemikiran tentang cara-cara baru untuk melanjutkannya.
Proses pengambilan keputusan adalah bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia sebagai individu dan sebagai anggota kelompok dalam struktur organisasi. Tidak ada pembahasan kontemporer pengambilan keputusan akan lengkap tanpa dimasukkannya etika. Mengapa? Karena pertimbangan etis seharusnya merupakan suatu kriteria yang penting dalam pengambilan keputusan.

2.  a. apa itu masalah ?
Jawab   : Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60)
b. identifikasi masalah dalam pengambilan keputusan ?
jawab :
1.      Lack of Group Maturity
Anggota kelompok membutuhkan waktu untuk saling bekerja sama satu dengan yang lain. Apabila waktu tidak ada dan mereka hanya bertemu dalam waktu yang singkat, maka kelompok akan kurang efektif dalam mengambil keputusan
2.      Uncritically Giving One’s Dominant Respons
Sikap yang tidak kritis dan mudah memberikan respons atau dukungan pada pendapat yang dominant, maka pengambilan keputusan secara kelompok tidak efektif
3.      Social Loafing
Sifat malas dari kelompok akan menjadi hambatan dalam pengambilan keputusan secara kelompok. Kelompok akan sulit memperoleh produktivitas yang tinggi
4.      Conflicting goals of Group Members
Bila kelompok memeiliki tujuan yang tidak sama diantara anggota yang lain maka akan menjadi hambatan dalam mengambil keputusan secara kelompok.
5.      Failure to Communicate and Utilize Information
Tidak semua anggota kelompok berpartisipasi sama dalam kelompok dan tidak semua kontribusi diperhatikan dengan seksama oleh anggota kelompok

3.  rumusan masalah dalam pengambilan keputusan
Jawab : apa dan bagaimana pengambilan keputusan yang beretika?
Bagaimana peran etika dalam pengambilan keputusan .
Adapun tujuan dari makalah etika dalam pengambilan keputusan adalah
adalah mengetahui pengambilan keputusan yang beretika.

4. kemukakan pendapat anda tentang etika dalam pengambilan keputusan.
                Jawab.  jawab sendiri. sesuai pendapatmu
 5.  bagaimana pengalaman saudara tentang etika pemerintah dalam pengambilan keputusan.
Jawab : jawab sendiri... fikir sendiri

Jumat, 08 Juli 2016

festival anak shaleh dikabupaten kolaka utara

Ujian akhir semester

METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

festival anak shaleh di kabupaten kolaka utara dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama di mesjid agung Barrur Rasyad Wal Ittihad kolaka utara





ARIAWAN SAPUTRA
C1A1 14 294


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu oleh semua umat muslim dunia. Pada bulan tersebut seluruh umat muslim dunia diwajibkan menjalankan kewajiban berpuasa selama 30 hari lamanya. Karenanya banyak berkah dan hidayah yang bisa di dapatkan di bulan suci ramadhan.
Bulan suci ramadhan juga sangat berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Segala aktivitas mulai dari pekerjaan akan berubah di bulan ramadhan. Untuk itu banyak hal yang selalu dilakukan banyak orang di bulan ramadhan dan tidak dilakukan pada bulan-bulan lainnya selain bulan ramadhan.
Di Indonesia sendiri banyak hal-hal yang hanya bisa di jumpai pada bulan ramadhan saja. Sebut saja acara buka bersama hingga acara ngabuburit yang menjadi suatu kegiatan yang selalu di lakukan pada bulan Ramadhan.
Di Indonesia ada berbagai macam cara dan keunikan dalam menyambut bulan suci ramadhan. Keunikan tersebut berbeda- beda ditiap daerah sesuai dengan tradisi dan kebudayan yang ada yang dijaga secara turun temurun yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. 
Buka puasa bersama atau BukBer yang sudah menjadi kebiasaan bagi umat islam di Indonesia. Buka Bersama juga sebagai ajang silaturahmi sesama muslim. Banyak orang yang mengadakannya di tempat-tempat tertentu seperti di Restoran dll. Buka bersama bagi banyak orang di ibaratkan mempererat hubungan antar teman, atau antar saudara.
Namun di kabupaten kolaka utara ada keunikan dari buka puasa, dimana yang kita ketahui sebelum buka puasa maka biasanya ada siraman rohani atau tilawa yang dibawakan oleh seseorang ustads dan orang-orang dewasa, namun berbeda di kabupaten kolaka utara dimana siraman rohani dibawakan oleh da’i- da’I cilik yang dikemas dalam suatu kegiatan festival anak shaleh  dengan berbagai perlombaan yang menggunakan sistem gugur dan sekaligus dirangkaikan dengan buka puasa bersama yang dihadiri oleh bupati kolaka utara beserta jajarannya.

RUMUSAN MASALAH

Apa itu FESTIVAL ANAK SHALEH. ?
Kapan FESTIVAL ANAK SHALEH  mulai diadakan dikabupaten kolaka utara.?
Bagaimana pelaksanaan FESTIVAL ANAK SHALEH di kabupaten kolaka utara.?
Apa tujuan diselenggarakan pelaksanaan FESTIVAL ANAK SHALEH di kabupaten kolaka utara,?

TUJUAN DAN MANFAAT

Untuk mengetahui keunikan kegiatan yang ada pada bulan ramadhan di kabupaten kolaka utara
Mengetahui apa itu festival anak shaleh dan bagaimana jenis perlombaannya.
lebih mengenal bahwa kolaka utara mempunyai da’I cilik yang berbakat yang mampu bersaing dalam lomba keagaaman tingkat nasional.




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. FESTIVAL ANAK SHALEH
Festival, dari bahasa Latin berasal dari kata dasar "festa" atau pesta dalam bahasa Indonesia. Festival biasanya berarti "pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat. Sering pula disalah artikan dengan kata sayembara atau perlombaan (kompetisi). Festival anak shaleh merupakan suatu pesta atau kegiatan yang dilakukan dalam bulan ramadhan dengan memperlombakan berbagai aktivitas keagaaman seperti da’I cilik, tadarrus, dan tilawah yang diikuti oleh anak- anak usia dibawah lima belas tahun.
2.2. DA’I
Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab “da’wah”. Da’wah mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, ‘ain, dan wawu. Dari  ketiga huruf asal ini, terbentuk beberapa ragam makna yaitu, memanggil, mengundang, mengajak, mengadu, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, mendo’akan, menamakan, mendorong, menturuh dating, menyebabkan, mendatangkan, menangisi, dan meratapi. Sedangkan definisi dakwah menurut beberapa ahli adalah:
Menurut Ahmad Suyuti Da’i atau  مبالغadalah berasal dari bahasa Arab  " بلغ– يبلغ"yang berarti orang yang menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat penerima dakwah. 
Menurut Muriah dalam bukunya yang berjudul Metodologi Dakwah Kontemporer bahwa Da’i dibagi menjadi dua kriteria yaitu umum dan khusus. Secara umum adalah setiap muslim dan muslimat yang berdakwah sebagai kewajiban yang melekat tidak terpisahkan dari misinya dari sebagai penganut Islam sesuai dengan perintah "بلغو عنىولوآية". Sedangkan secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus dalam bidang dakwah Islam dengan kesungguhan dan qodrah khasanah
Syekh Muhammad al-Khadir Husain (t.t.: 14), dakwah adalah “menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk serta menyuruh kepada mebajikan dan melarang kemungkaran agar mendapat kebahagiaan dunia akhirat.”
Syekh Ali bin Shahih al-Mursyid (1989: 21), dakwah adalah “system yang berfungsi menjelaskan kebenaran, kebajikan, dan petunjuk (agama); sekaligus menguak berbagai kebathilan beserta media dan metodenya melalui sejumlah teknik, metode, dan media yang lain”.
Dengan makna-makna ini, kita memahami bahwa dakwah tidak menekankan hasil, tetapi mementingkan  tugas dan proses. Kita hanya berkewajiban menyampaikan ajaran islam dengan penuh kesungguhan. Kita tidak dituntut untuk berhasil.
2.3. TILAWAH
kata ’tilawah’ berasal dari kata (تَلاَ- يَتْلُو – تِلاَوَةً) yang artinya membaca atau bacaan. Adapun tilawah secara istilah adalah membaca Al Qur’an dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkannya agar lebih mudah untuk memahani makna-makna yang terkandung di dalamnya. Dari dua definisi yang telah lewat, bisa disimpulkan bahwa makna tahsin tilawah adalah upaya memperbaiki atau membaguskan bacaan Al Qur’an dengan baik dan benar


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. AWAL MULA KEGIATAN FESTIVAL ANAK SHALEH DIKABUPATEN KOLAKA UTARA
Mesjid Agung Barrur Rasyad Wal Ittihad Kolaka Utara terletak pada pertengahan jalur baypass kolaka utara yang merupakan jalur toll untuk kendaraan umum. Letak mesjid agung di bagian baypass menambah daya tarik masyarakat  sebagai tempat menanti buka puasa yang biasa kita sebut ngebuburit.disamping itu banyak pengendara yang mudik biasa singgah menanti buka puasa di sekitar baypass. karena banyaknya masyarakat yang berdatangan di baypass menanti buka puasa maka pemerintah daerah berinisiatif mengeluarkan kebijakan agar semua instansi pemerintah dengan bergilir menyediakan makanan buka puasa sehingga para pemudik bisa beristirahat sambil menunggu buka puasa sekaligus melaksanakan sholat maghrib secara berjamaah.
Pada mulanya kegiatan ini hanyalah kegiatan buka puasa bersama yang diadakan pemerintah kabupaten kolaka utara untuk mempersatukan dan mempererat tali silaturahim ummat muslim. Dimana sembari menunggu buka puasa masyarakat kolaka utara bersama- sama mendengarkan siraman rohani dari berbagai tokoh agama di kabupaten kolaka utara. festival anak shaleh pertama diadakan pada hari ke-15 ramadhan tahun 2013 yang dikenal sebagai lomba Lomba Pildaicil atau pemilihan dai Cilik putra putri dan pemilihan Qari-Qariah usia lima belas Tahun kebawah yang digagas oleh Bupati Kolaka Utara.
3.2. PELAKSANAAN FESTIVAL ANAK SHALEH
Festival anak shaleh di adakan hanya pada bulan ramadhan di kabupaten kolaka utara yang di wadahi oleh departemen keagamaan daerah kolaka utara bersama bupati kolaka utara sebagai pemerintah daerah. Ada yang berbeda dalam pembukaan kegiatan tersebut dengan tahun tahun sebelumnya dimana pada kegiatan ini di isi dengan tausiah oleh Syaik Dr. Abdel Rahman Fayiz dari Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) yang melakukan Safari ramadhan dan penggalangan dan untuk rakyat palestina.penutupan kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan buka bersama yang rutin dilaksakan setiap hari selama bulan ramdhan di masjid Agung Bahrurrasyad Waittihad kolaka Utara.
Lomba festival anak shaleh diikuti oleh seluruh anak- anak di kabupaten kolaka utara.  Pada tahun 2016 ini merupakan Festival lomba anak saleh Tingkat Kab. kolaka Utara yang digelar ke empat kalinya yang memperlombakan tiga cabang yakni lomba Dai Cilik, Hafalan 1 Juz dan lomba Tilawah. dengan peserta maksimal berusia 12 tahun.
Pendaftaran lomba festival anak shaleh dibuka pada saat awal bulan ramadhan dan berakhir pada hari ke 14 bulan ramadhan lalu kemudian di perlombakan pada hari ke 15 sampai dengan 1 hari sebelum lebaran sekaligus dengan penutupan dan pemberian hadiah. adapun jadwal dari masing-masing lomba akan diselang-selingi tiap harinya. Lomba dimulai tepat pada jam 15:30. Banyaknya peminat dari perlombaan ini membuat pemerintah daerah berinisiatif memberikan penghargaan berupa hadiah dan piagam yang jika di totalkan mencapai 60 juta.
Dengan adanya kegiatan festival anak shaleh diharapkan agar anak-anak kolaka utara mampu mengasah dan mengembangkan bakatnya dibidang keagamaan sehingga akan menjadi cikal bakal penerus dai-dai berprestasi yang mampu membawa kolaka utara menjadi daerah yang bertaqwa dan bermoral baik bagi pemimpin dan birokrasi serta mampu menjadi panutan bagi masyarakat kolaka utara.
3.2.1. LOMBA DAI CILIK
Lomba dai cilik adalah lomba dakwah yang dilakukan oleh anak-anak usia 12 tahun kebawah. Peserta lomba dai cilik merupakan peserta yang berada diseluruh daerah kabupaten kolaka utara yang dibuktikan oleh surat rekomendasi dari setiap kecamatan yang mencantumkan tempat dimana peserta melakukan pendidikan sekolah. Setiap peserta mempunyai dua kesempatan untuk menampilkan dakwanya, yakni pada tahap penyisihan dan bila dinyatakan lolos maka akan ditampilkan di babak final dengan menggunakan sistem gugur. Dalam lomba dai cilik criteria yang di perhatikan dalam lomba meliputi kelancaran, gaya dan tata bahasa, cara penyampaian materi, interaksi dengan audiens, bobot materi yang disampaikan, dan kerapian dam kesopanan peserta.
3.2.2. LOMBA HAFALAN 1 JUZ
Lomba hafalan 1 juzz merupakan lomba keagamaan yang diselenggarakan pemerintah daerah kolaka utara pada bulan ramadhan. Kegiatan ini memperlombakan anak- anak usia dibawah 12 tahun yang berlomba- lomba untuk menghafalkan surah- surah yang berada dalam Alquran dengan baik dan benar yang sesuai dengan ketentuan hukum bacaan Alquran. Adapun yang menjadi criteria penilaian adalah kelancaran hafalan, meneruskan potongan ayat, tartil, dan tebak surat. Adapun criteria dalam penilaian juri adalah kelancaran hafalan, dan kekuatan hafalan. Lomba ini mempunyai dua babak lomba, yakni babak penyisihan, dan babak final.
3.2.4. LOMBA TILAWAH
 Lomba Tilawah Al-Quran ini adalah jenis lomba yang memperlombakan bacaan Al-Qur’an secara tartil, yaitu membaca Al-Qur’an secara benar, sesuai dengan kaidah-kaidah Tajwid disertai dengan irama dan suara yang baik. Adapun yang manmade criteria penilaian dalam lomba tilawah adalah Tajwid, fashahah dan adab, serta suara dan irama.




BAB IV
KESIMPULAN

Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang ditunggu- tunggu oleh kaum muslim karena bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan hidayah. Di bulan ramadhan inilah kaum muslin menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya yang dalam pelaksanaan ibadah puasa banyak pula kegiatan- kegiatan untuk memeriakan bulan suci ramadhan. Di Indonesia merupakan Negara yang mempunyai beragam budaya dan tradisi untuk menyambut dan melepas bulan ramadhan. Inilah yang menjadi salah satu keunikan Negara Indonesia dimata dunia.
Di provinsi Sulawesi tenggara, tepatnya di kabupaten kolaka utara mempunyai kebiasaan dan ciri khas tersendiri dalam menyambut bulan suci ramdhan, setiap bulan suci ramadhan pemerintah daerah dan kementrian agama daerah kolaka utara mengadakan buka puasa bersama yang di laksanakan oleh semua institusi yang ada dikabupaten kolaka utara secara bergilir dan mengadakan lomba keagamaan. Lomba keagamaan yang diselenggarakan merupakan lomba yang diikuti oleh dai- dai cilik kolaka utara yang dikemas dalam suatu kegiatan festival anak shaleh. Lomba festival anak shaleh di ikuti oleh seluruh anak- anak utusan dari sekolah- sekolah, kecamatan yang berada di kabupaten kolaka utara yang berusia 12 tahun kebawah.
Pemerintah daerah mengharapkan dengan kegiatan festival anak shaleh mampu melahirkan generasi- generasi yang bertaqwa dan bermoral serta melahirkan pemimpin yang mampu membawa Negara Indonesia menjadi Negara yang berlandaskan taqwa dan berakhlak mulia.






Daftar pustaka
http://www.anakregular.com/2015/06/5-hal-unik-bulan-ramadhan-di-indonesia.html
http://www.pengertianpengertian.com/2011/12/pengertian-dai-atau.html
https://didanel.wordpress.com/2011/06/27/dai-maswida/
http://www.anakregular.com/2015/06/5-hal-unik-bulan-ramadhan-di-indonesia.html

FESTIVAL ANAL SHALEH KOLAKA UTARA

http://downloads.ziddu.com/download/25442539/tugas_mps_final.docx.html

Rabu, 29 Juni 2016

jalur LOKAL SLMPTN UHO 2016

bagi tamn2 yg blum lulus jalur SNMPTN dan SBMPTN jangan putus asa,khususnya buat wilayah sultra, universitas halu oleo kendari msih buka pendaftaran jalur LOKAL SLMPTN, tapi prodinya di khususkan,klau minat silahkan aksess di uho.ac.id dan prodi yg di buka bisa di download d sini http://www.uho.ac.id/file/prodi_sl2016.pdf

Minggu, 19 Juni 2016

tanya jawab seputar materi dasar kepemimpinan

Tanya jawab seputar materi dasar kepemimpinan pemerintahan

1.   Jelaskan asal mula kepemimpinan.?
Jawab:
a.      Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk”  [Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan.
b.      Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa,  seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not born].  Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin
c.       Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa,  seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui  pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat dan lungkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut  dapat teraktualisasikan dengan baik.

2.   Jelaskan Definisi kepemimpinan.?
Jawab :
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya  sehingga pengikutnya akan melakukan seperti apa yang di kehendaki sang pemimpin dalam upaya mencapai tujuan organisasi.


3.jelaskan teori kepemimpinan situasional.?
Jawab :
Teori Kepemimpinan Situasional adalah suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini menghendaki pemimpin untuk memiliki kemampuan diagnosa dalam hubungan antara manusia (Monica, 1998). Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan perilaku pemimpin dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis. Dalam teori ini dijelaskan bahwa seorang pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional. Menurut pandangan perilaku, dengan mengkaji kepemimpinan dari beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku akan memudahkan menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok. Teori ini menitikberatkan pada berbagai gaya kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu. Keefektifan kepemimpinan tidak tergantung pada gaya tertentu terhadap suatu situasi, tetapi tergantung pada ketepatan pemimpin berperilaku sesuai dengan situasinya.

4.Sebutkan unsur- unsur kepemimpinan.?
        Jawab :
·         Pemimpin (Leader) merupakan orang yang memimpin
·         Bawahan (Pengikut) merupakan orang-orang yang dipimpin.
·         Organisasi merupakan alat dan wadah untuk melakukan kepemimpinan
·         Tujuan (objective) merupakan sasaran yang ingin dicapai.
·         Lingkungan merupakan internal dan eksternal perusahaan.

5.Sebutkan fungsi- fungsi kepemimpinan?
        Jawab :
·         Pengambilan keputusan dan meralisasi keputusan itu
·         Pendeglasian wewenang dan pembagian kerja kepada pra bawahan.
·         Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manajemen.
·         Memotivasi bawahan, agar bekerja dengan efektif dan bersemangat.
·         Mengembangkan Imajinasi, Kreativitas, dan loyalitas bawahan.
·         Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan kepada bawahan.
·         Pemrakarsa, penggiatan, dan pengendalian rencana.
·         Mengkordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan.
·         Pengembangan bawahan melalui pendidikan atau pelatihan.
·         Melaksanakan pengawasan melekat dan perbutan-perbuatan perbaikan jika perlu.
·         Menjaga aktivitas-aktivitas perusahaan sesuai dengan izinnya.
·         Mempertanggung jawabkan semua tindakan kepada pemilik, karyawan, dan pemerintah.
·         Membina dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
·         Pemberian, ketenangan, kompensasi dan keselamatan bagi semua karyawan

6.Sebutkan dan jelaskan syarat- syarat pemimpin,?
        Jawab :
Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:

  a. Kekuatan atau energy
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

b. Penguasaan emosional,Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.

c. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan,Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.

d. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.

e. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.

f. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.

g. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.

h. Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.

7.Sebutkan dan jelaskan tipe- tipe kepemimpinan,?
Jawab:
a.      Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois.
b.      tipe paternalistik
        Tipe pemimpin ini umumnya terdapat pada masyarakat tradisional.
c.       Tipe Kharismatik
Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi
d.      Tipe Laissez Faire
Persepsi seorang pemimpin yang laissez faire melihat perannya sebagai polisi lalu lintas, dengan anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk taat pada peraturan yang berlaku. Seorang pemimpin yang laissez faire cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri.


e.      Tipe Demokratik
Ditinjau dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator. Karenanya, pendekatan dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya adalah holistik dan integralistik. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan organisasi.

8.Sebutkan dan jelaskan model- model kepemimpinan, ?
        Jawab:
1.Model Kontigensi Fiedler
Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya.
2. Model Kepemimpinan Vroom – Jago
Model kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif, dan satu gaya berorientasi keputusan bersama.    Dalam pengembangan model
4. Model Kepemimpinan Jalur Tujuan
Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi.
5. Model Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Pendekatan situasional menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional.
9.Sebutkan Sifat- sifat  kepemimpinan situtioal.?
        Jawab :
1.      Penuh energi
2.      Memeiliki stabilitas emosi
3.      Memeiliki pengetahuan tentang manusia. 
4.      Motivasi pribadi
5.      Kemahiran komunikasi
6.      Kecakapan mengajar
7.      Kecakapan social
8.      Kemampuan teknis

10.  Jelaskan yang dimaksud dengan kepemimpinan pemerintahan .?
Jawab:

Kepemimpinan Pemerintahan  adalah suatu jeniskepemimpinan, yaitu kepemimpinan di bidang pemerintahan atau kepemimpinanyang dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan seperti diantaranya bupati,walikota dan atau gubernur. Objek forma kepemimpinan pemerintahan adalahhubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin dalam hal ini yang mempinadalah pemerintah sedangkan yang dipimpin adalah rakyatnya sendiri, objekmaterialnya adalah manusia

Kepemimpinan pemerintahan oleh syafi’ie (2003:8) juga diartikan sebagai sebuah seni” (maksudnya adalah seni yaitu kekuatan pribadi seseorang yang kreatif ditambah dengan keahlian yangbersangkutan dalam menampilkan tugas dan pekerjaannya). Kepemimpinanpemerintahan sebagai seni sebagaimana seorang pemimpin pemerintahan dengankeahliannya mampu menyelenggarakan pemerintahan secara indah, senipemerintahan tidak lebih dari pada profesi seseorang yang ahli dalampemrintahannya


Sabtu, 18 Juni 2016

tugas final mahasiswa teladan mata kuliah komputasi pemerintahan

http://downloads.ziddu.com/download/25426481/FINAL_KOMPUTASI.xlsx.html

gaya kepemimpinan dan model komunikasi presiden indonesia

GAYA KEPEMIMPINAN DAN MODEL KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN SEMUA PRESIDEN INDONESIA






NAMA                        :           ARIAWAN SAPUTRA
NIM                           :           C1A114294
PRODI                        :           STUDI KEPEMERINTAHAN

STUDI KEPEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

1.1. CERITA SINGKAT PARA PRESIDEN INDONESIA
1.2. Presiden Soekarno,
Adalah bapak proklamator, seorang orator ulung yang bisa membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang sangat populis, bertempramen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai keindahan. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat kepemimpinan yang juga menonjol dan Ir. Soekarno adalah percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan Eropa). Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya. Namun berdasarkan perjalanan sejarah kepemimpinannya, ciri kepemimpinan yang demikian ternyata mengarah pada figur sentral dan kultus individu. Menjelang akhir kepemimpinannya terjadi tindakan politik yang sangat bertentangan dengan UUD 1945, yaitu mengangkat Ketua MPR (S) juga. Soekarno termasuk sebagai tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme yang pertama, baik di dalam negeri maupun untuk lingkup Asia, meliputi negeri-negeri seperti India, Cina, Vietnam, dan lain-lainnya. Tokoh-tokoh nasionalis anti-kolonialisme seperti inilah pencipta Asia pasca-kolonial. Dalam perjuangannya, mereka harus memiliki visi kemasyarakatan dan visi tentang negara merdeka. Ini khususnya ada dalam dasawarsa l920-an dan 1930-an pada masa kolonialisme kelihatan kokoh secara alamiah dan legal di dunia. Prinsip politik mempersatukan elite gaya Soekarno adalah "alle leden van de familie aan een eet-tafel" (semua anggota keluarga duduk bersama di satu meja makan). Dia memperhatikan asal-usul daerah, suku, golongan, dan juga parta
1.3. Presiden Soeharto
Diawali dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir diganti dengan pemerintahan Era Orde Baru. Pada awalnya sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi bahaya serta konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan. Gaya Kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyal visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian. Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik, penerapan sensor dan penahanan lawan-lawan politik. Sejumlah besar kursi pada dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada militer, dan semua tentara serta pegawai negeri hanya dapat memberikan suara kepada satu partai penguasa Golkar Bila melihat dari penjelasan singkat di atas maka jelas sekali terlihat bahwa mantan Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter, dominan, dan sentralistis
1.4. B.J. Habibie
Menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi sehingga ia jadi presiden. Orang yang cerdas tapi terlalu lugu dalam politik. Karena ingin terlihat bagus, ia membuat blunder dalam masalah timor timur. Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat. Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan sebagai pribadi yang terbuka, namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi terhadap kritik

1.5. Abdurahman Wahid
Seorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, sangat tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM. Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki keabsahan. Pelaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan, karena merasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan Beliau ini awalnya memberikan banyak harapan untuk kemajuan Indonesia. Seolah bisa menjadi figur yang bisa diterima oleh berbagai kelompok didalam dan luar negeri. Tapi setelah menjadi presiden, bicaranya ngelantur tidak karu-karuan. Hari ini A, besok B lusa C. Sebagai rakyat aku sendiri ikut capai mikirin Negara di bawah Gus Dur ini. Orang seperti ini yang dianggap 1/2 wali oleh sebagian orang cukup berbahaya untuk memimpin bangsa. Beruntung MPR melengserkannya dari kursi presiden
1.6. Megawati Soekarno Putri
Berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu megawati memiliki determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Aceh Nanggroe Darussalam. Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama dalam menimbang-nimbang sesuatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti bukanlah suatu kelemahan. Seperti dikatakan oleh Frans Seda: "Dia punya intuisi tajam. Sering kita berpikir, secara logika, menganalisa fakta-fakta, menyodorkan bukti-bukti, tapi tetap saja belum pas. Di saat itulah Mega bertindak berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain tidak terpikirkan sebelumnya." Cukup demokratis, tapi pribadi Megawati dinilai tertutup dan cepat emosional. Ia alergi pada kritik. Komunikasinya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi misi pemerintahannya
1.7. Susilo Bambang Yudhono
Beliau ini presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Orangnya mampu dan bisa menjadi presiden. Juga cukup bersih, kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihat membaik. Sayang tidak mendapat dukungan yang kuat di Parlemen. Membuat beliau tidak leluasa mengambil keputusan karena harus mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus korupsi dari orang dengan back ground parpol besar, beliau keliahatan kesulitan. Sayang sekali saat Indonesia punya orang yang tepat untuk memimpin, parlemennya dipenuhi oleh begundal-begundal oportunis yang haus uang sogokan. Pembawaan SBY, karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia juga berlatar belakang tentara karir, tampak agak formal. Kaum ibu tertarik kepada SBY karena ia santun dalam setiap penampilan dan apik pula berbusana. Penampilan semacam ini meningkatkan citra SBY di mata masyarakat. SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yang menyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas). Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.
1.8. JOKOWIDODO
Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi bisa menjadi contoh, bagaimana sosok pemimpin yang tegas, berani dan konsisten meski Jokowi dari orang yang terlihat sederhana. Kita bisa lihat track record ketegasan Jokowi selama dia memimpin dari Gubernur sampai menjadi Presiden. Di antaranya saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kasus dugaan korupsi dalam pembelian bis Transjakarta, begitu ketahuan bis yang dibeli oleh Dinas Perhubungan bermasalah, langsung Kepala Dinas diberhentikan oleh Jokowi.  Selajutnya, kebijakan lelang jabatan untuk memilih pejabat birokrasi juga menjadi contoh yang tepat bagi konsistensi kebijakan sekaligus keberanian melakukan inovasi memberantas korupsi. Ketika menggulirkan lelang jabatan, mulai dari lelang Lurah, sudah muncul banyak resistensi dari birokrasi. Sedangkan saat terpilih menjadi presiden, Jokowi telah menunjukkan ketegasannya dalam memimpin sebagai kepala negara. Di antaranya, Jokowi dengan tegas membatalkan penetapan Budi Gunawan sebagai kapolri karena diduga melakukan korupsi. Ditambah lagi, memberhentikan sementara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad karena diduga terlibat kriminal dan kini menjalani proses hukum. Selain itu, Presiden Jokowi tanpa mencla-mencle menetapkan dan menurunkan harga BBM karena berbagai alasan dan pertimbangan demi kepentingan bangsa Indonesia. Ditambah lagi, yang terbaru Presiden Jokowi dengan sangat tegas memutuskan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin kelompok penyelundup narkoba asal Australia yang dijuluki ‘Bali Nine”, yang kini menunggu eksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Soal kemandirian dan keberanian mengambil keputusan juga tidak harus direpresentasikan oleh pemimpin yang gemar pidato dan bicara soal kemandirian. Apa yang dilakukan oleh Jokowi dari berbagai kebijakannya di atas bisa menunjukkan bagaimana soal independensi ditunjukkan, komitmen dan konsistensi dalam gaya kepemimpinannya yang tegas. Dalam sistem politik yang demokratis, pemimpin yang tegas dan berani tidak identik dengan militer. Latar belakang militer tidak otomatis lebih berani, lebih tegas atau lebih nasionalis. Pemimpin kuat juga tidak  sama dengan pemimpin yang membuat kebijakan dan menerobos aturan. Dalam demokrasi di mana hukum dikedepankan, sikap tegas, berani dan konsisten justru bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang lembut dan santun seperti Jokowi.
3.1. GAYA KEPEMIMPINAN PARA PRESIDEN INDONESIA
3.2. Presiden Soekarno
       Gaya kepemimpinan presiden soekarno adalah kharismatik,Persuasif,dan Gaya Motivatif. Dilihat  dari kepemimipinannya dengan penuh percaya diri yang kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan Eropa). Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta kemerdekaan bangsanya.
3.3. Presiden Soeharto
Gaya kepemimpinan presiden soeharto adalah otokratis, Inspektif dan Represif. Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik otoritarian di mana tentara memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara. Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik.
3.4. B.J. Habibie
Gaya kepemimpinan presiden B.J. Habibie adalah demokratis, Partisipatif, dan Investigatif. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat
3.5. Abdurahman Wahid
Gaya kepemimpinan presiden Abdurahman Wahid adalah gaya kepemimpinan bebas / laissez faire, Partisipatif, dan Naratif. Seorang kiai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide, sangat tidak disiplin, dan berkepemimpinan ala LSM. Gaya kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah gaya kepemimpinan Responsif-Akomodatif, yang berusaha untuk mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesepakatan atau keputusan yang memihki keabsahan.
3.6. Megawati Soekarno Putri
Gaya kepemimpinan presiden Abdurahman Wahid adalah gaya demokratis, Investigatif, dan Inspektif. Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan itu tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama dalam menimbang-nimbang sesuatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti bukanlah suatu kelemahan. Seperti dikatakan oleh Frans Seda: "Dia punya intuisi tajam. Sering kita berpikir, secara logika, menganalisa fakta-fakta, menyodorkan bukti-bukti, tapi tetap saja belum pas. Di saat itulah Mega bertindak berdasarkan intuisinya, yang oleh orang-orang lain tidak terpikirkan sebelumnya." Cukup demokratis
3.7. Susilo Bambang Yudhono (SBY)
Gaya kepemimpinan presiden SBY  adalah gaya demokratis, Partisipatif, dan Inovatif. . Orangnya mampu dan bisa menjadi presiden. Juga cukup bersih, kemajuan ekonomi dan stabilitas negara terlihat membaik. Sayang tidak mendapat dukungan yang kuat di Parlemen. Membuat beliau tidak leluasa mengambil keputusan karena harus mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus korupsi dari orang dengan back ground parpol besar, beliau keliahatan kesulitan. . SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yang menyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas). Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.
3.9. JOKOWIDODO ( JOKOWI)
Gaya kepemimpinan presiden JOKOWI  adalah gaya adalah  Demokrasi, Persuasif, Represif, Partisipatif, Inovatif, dan Edukatif. Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi bisa menjadi contoh, bagaimana sosok pemimpin yang tegas, berani dan konsisten meski Jokowi dari orang yang terlihat sederhana. Kita bisa lihat track record ketegasan Jokowi selama dia memimpin dari Gubernur sampai menjadi Presiden. Di antaranya saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kasus dugaan korupsi dalam pembelian bis Transjakarta, begitu ketahuan bis yang dibeli oleh Dinas Perhubungan bermasalah, langsung Kepala Dinas diberhentikan oleh Jokowi. Presiden Jokowi dengan sangat tegas memutuskan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin kelompok penyelundup narkoba asal Australia yang dijuluki ‘Bali Nine”, yang kini menunggu eksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Soal kemandirian dan keberanian mengambil keputusan juga tidak harus direpresentasikan oleh pemimpin yang gemar pidato dan bicara soal kemandirian. Apa yang dilakukan oleh Jokowi dari berbagai kebijakannya di atas bisa menunjukkan bagaimana soal independensi ditunjukkan, komitmen dan konsistensi dalam gaya kepemimpinannya yang tegas. Dalam sistem politik yang demokratis, pemimpin yang tegas dan berani tidak identik dengan militer. Latar belakang militer tidak otomatis lebih berani, lebih tegas atau lebih nasionalis. Pemimpin kuat juga tidak  sama dengan pemimpin yang membuat kebijakan dan menerobos aturan. Dalam demokrasi di mana hukum dikedepankan, sikap tegas, berani dan konsisten justru bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang lembut dan santun seperti Jokowi.
4.1. MODEL KOMUNIKASI PRESIDEN INDONESIA
4.2. Presiden Soekarno
            - LOW CONTEXT
Sebagai Presiden pertama Indonesia, Soekarno dikenal karena pidato-pidatonya yang meledak-ledak, penuh semangat dan mampu membakar semangat kebangsaan pemuda Indonesia, misalnya pada saat rapat besar dilapangan IKADA tahun 1945.Seokarno juga dikenal sebagai sosok yang konsisten, terbuka dan sangat gamblang, pola komuikasinya tergolong low kontect atau konteks rendah dan tegas. Ia kerap berbicara apa adanya dengan bahasa yang terang-benderang. Kalau marah ia marah, kadang meledak-ledak. Ia tamperamental, namun memiliki sense of humor yang tinggi. Siapa saja mampu memahami dan mudah menangkap makna setiap kata dan kalimat yang diutarakan Soekarno.
4.3. Presiden Soeharto
            - LOW CONTEXT
Gaya komunikasi presiden Soeharto sangat kental dengan kultur jawa: banyak kepura-puraan (impression management), tidak to the point dan sangat santun. Komunikasi Soeharto penuh simbol, tertib, satu arah, singkat dan tidak bertele-tele. Bicara sedikit tapi tiap katanya berbobot dan penuh non-verbal communication. Orangnya tertutup, konsistensi cukup tinggi dan konteks komunikasi pada umumnya konteks tinggi atau high contect. Maka wajar jika hanya orang-orang yang sudah lama berinteraksi dengannya yang dapat memahami pola komunikasinya.
4.4. B.J. Habibie
            - LOW CONTEXT
Pengakuan Rudy Ramli benar-benar sebuah tamparan memalukan bagi pemerintah termasuk Presiden habibie. Mengingat surat yang disebut-sebut dibuat oleh Rudy Ramli sendiri telah dibacakan di depan sidang kabinet. Tindakan Habibie itu mencerminkan gaya komunikasi yang penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa memikirkan resiko yang ditimbulkan.
Menurut Muladi salah satu kelemahan Habibie adalah selalu merasa paling benar. Ia memiliki sifat superiority complex. Dia tidak mau kalah dalam berdebat, all out, selalu harus menang, khusus ketika terlibat dalam perdebatan. Sifat superiority complex-nya sangat tinggi barangkali disebabkan oleh kecerdasannya. Bayangkan habibie lulus summa cum laude waktu kuliah di Jerman.

4.5. Abdurahman Wahid
            - HIGH CONTEXT
Pola komunikasi politik Gus Dur sangat terbuka, demokratis tapi juga otoriter dan keras kepala. Sangat implusif, bisa tertawa terbahak-bahak karena rasa humornya sangat tinggi, namun bisa menggebrak meja sekerasnya di depan komunikannya. Gus Dur suka menggertak lawan. Bicara blong, seolah tidak ada filter sama sekali. Konsistensi amat rendah, apa yang dikatakan pagi hari, sorenya bisa dibantah sendiri. Nyaris tidak pernah menyinggung visi-misi dalam pidato-pidatonya. Konteks komunikasinya low context. Gus Dur orang yang sangat kontraversial, sesuatu yang serius, bagi Gus Dur tiba-tiba jadi tidak serius.
4.6. Megawati Soekarno Putri
            - HIGH CONTEXT
Ibu Megawati tidak bisa berkomunikasi secara efektif, lebih suka diam atau menebar senyum daripada bicara. Senyum yang hanya dia sendiri yang mengetahui apa artinya.Pidatonya tersa hambar, suaranya benar-benar datar, nyaris tidak ada bahasa tubuh selama pidato. Megawati membaca kata perkata secara kaku seolah takut kedua matanya lepas dari teks pidato didepannya. Tidak articulate, susah di ajak ngomong serius. Jika pembicaran mengenai pekerjaan, atau negara, daya fokus Mega sangat terbatas, konsentrasinya kurang cukup untuk terus menerus fokus ke permasalahan. Komunikasi politiknya konteks tinggi dan kadar konsistensinya kurang. Komunikasi politiknya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi-misi pemerintahannya. Tanpa diragukan lagi, ia sangat pendendam.
4.7. Susilo Bambang Yudhono
            - HIGH CONTEXT
Lebih jelas Tjipta Lesmana menjelaskan gaya komunikasi politik SBY sebagai berikut. Ia ultra hati-hati dalam segala hal. Jadi terkesan bimbang dan ragu-ragu. Konteks bahasa cenderung tinggi, berputar-putar. Walaupun SBY selalu berusaha berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan verbal yang sempurna, kata dan kalimat diucapkan dengan jelas dan intonasinya mantap tapi buruk dalam konsistensi, plintat-plintut dan membingungkan publik. Rasa humor kurang, dan emosi cukup tinggi, bahkan bisa lepas kendali. Dimanapun, SBY memperlihatkan wajah yang serius; nyaris tidak pernah tertawa, maksimal tersenyum.
Memang terkadang SBY menggunakan bahasa low context, tetapi secara umum bila kita analisis secara cermat, kita akan mendapatkan kesimpulan SBY lebih sering berbicara dengan konteks tinggi. Ada dua faktor penyababnya. Pertama, kegemarannya menggunakan analogi dalam menggambarkan suatu permasalahan. Publik pun disuruh menginterpretasikan sendiri apa makna analogi tersebut. Kedua, kebiasaan SBY tidak bicara to the point; yang disampaikan hanya ”hakekat permasalahan”.
4.8. JOKOWIDODO
                        - HIGH CONTEXT
Presiden Jokowi memiliki gaya berbicara apa adanya. Presiden Jokowi tidak memiliki pretense apa-apa dan apa yang diucapkan adalah yang sesungguhnya. Pola pikir dan cara kerja otak yang lebih cepat dibandingkan dengan mulutnya menyebabkan terkadang Presiden Jokowi tertahan. Justru kejujuran komunikasi seperti ini yang menarik dan Presiden Jokowi tidak menghasilkan branding dalam gaya komunikasinya. Bagi Presiden Jokowi yang terpenting bukan omongan, namun tindakan dan perbuatan : “Kerja, kerja, kerja!”